ASEAN Kukuhkan Australia Sebagai Mitra Strategis
By Admin
nusakini.com - "ASEAN dan Australia pada hakekatnya telah memiliki seluruh elemen dan fondasi untuk kembangkan kerja sama kemitraan yang konkrit, bermanfaat dan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat ASEAN dan Australia" demikian disampaikan M.I. Derry Aman, Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan (MWAK), Kemlu RI, Ketua Delegasi RI (Delri)/Acting SOM Leader ASEAN-Indonesia padaPertemuan ke-28 ASEAN-Australia Forum di Canberra, Australia (22/4/2016). Pertemuan ini merupakan pertemuan reguler tahunan pada tingkat pejabat tinggi (SOM) antara ASEAN dan Australia.
Direktur MWAK menjelaskan bahwa elemen dan fondasi dimaksud meliputi sejarah panjang 41 tahun kerja sama ASEAN-Australia sejak tahun1974, disahkannya kerja sama kemitraan strategis ASEAN-Australia pada tahun 2014, pengesahan Plan of Action to Implement the ASEAN-Australia Strategic Partnership (2015-2019), pembentukan Masyarakat ASEAN pada tahun 2015 dan Visi Masyarakat ASEAN 2025. Seluruh elemen dan fondasi ini oleh ASEAN dan Australia harus dapat diimplementasikan secara bersama dan konkrit serta dirasakan secara langsung manfaatnya oleh segenap masyarakat ASEAN dan Australia.
Modal yang kuat ini juga akan berkontribusi pada upaya ASEAN bersama mitra wicaranya seperti Australia untuk terus mengamankanarsitektur kawasan Asia Timur dan Pasifik yang stabil, damai serta sejahtera. Untuk itu, Indonesia mengapresiasi dukungan konsistenAustralia terhadap kesatuan, sentralitas dan kepemimpinan ASEAN dalam mengembangkan arsitektur kawasan melalui berbagai mekanisme kerja sama yang dipimpin ASEAN seperti East Asia Summit (EAS), ASEAN Regional Forum (ARF), ASEAN Defense Ministers Meeting Plus (ADMM Plus) dan Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF).
Ketua Delri mendorong seluruh negara peserta EAS, termasuk Australia, untuk dapat mengimplementasikan secara konkrit dan bermanfaat berbagai kesepakatan KTT EAS selama ini, seperti Counter Terrorism and Violent Extrimism, Cyber Security, Regional Health Security relating to Infectious Diseases with Epidemic and Pandemic potentials ataupun kerjasama maritim. Khusus mengenaiEAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation yang merupakan prakarsa Indonesia dan Australia menjadi salah satu co-sponsor, Direktur MWAK mengajak seluruh negara peserta EAS untuk dapat mengembangkan program dan aktivitas konkrit serta bermanfaat untuk memajukan kerja sama maritim kawasan dan regional sesuai semangat kesepakatan tersebut, salah satunya melalui pemberantasan IUU Fishing.
Indonesia juga menggarisbawahi arti penting kerja sama pemberantasan terorisme dan penyebaran paham radikalisme/ektrimisme."Perang terhadap terorisme dan paham radikalisme/ektrimisme membutuhkan strategi yang tepat, baik melalui penanganan akar penyebabnya dan penciptaan situasi kondusif untuk pemberantasan terorisme dan penyebaran paham radikalisme/ektrimisme," dijelaskan oleh Direktur MWAK.
Tambahnya, diperlukan juga partisipasi dari segenap pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk memastikan penanganan menyeluruh dalam upaya pemberantasan terorisme dan penyebaran paham radikalisme/ektrimisme. Untuk itu, Indonesia mengapresiasi perhatian serius dan keinginan Australia untuk terus meningkatkan kerja sama pemberantasan terorisme dan penyebaran paham radikalisme/ektrimisme.
Dalam Pertemuan tahunan yang memasuki tahun ke-28 ini, Australia berulang kali menekankan signifikansi dan arti penting ASEAN bagi Australia sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan Australia. "ASEAN dan Australia layaknya adalah sebuah keluarga. Kemajuan ASEAN merupakan kepentingan strategis Australia. Untuk itu Australia akan terus mendukung upaya integrasi, sentralitas dan kepemimpinan ASEAN di kawasan," ucap Duta Besar Gary Quinlan, Deputi Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
ASEAN secara agregatif merupakan mitra dagang terbesar ke-2 Australia setelah RRT. Total perdagangan ASEAN-Australia pada tahun 2014 adalah 70,4 miliar USD, meningkat 3,4% dari tahun 2013. Bersama Selandia Baru, Australia dan ASEAN telah membentuk perjanjian perdagangan bebas yang relatif lengkap, meliputi pengaturan mengenai tenaga kerja dan kebijakan persaingan. Sementara itu, total investasi Australia ke ASEAN pada tahun 2014 mencapai 5,7 miliar USD, meningkat 63,5% dari tahun 2013.
ASEAN terus mencari dan menjajaki berbagai peluang untuk meningkatkan investasi Australia ke ASEAN, terutama di bidang infrastruktur. Dalam konteks ini, ASEAN dan Australia tengah membahas pemikiran konektivitas secara efektif antara ASEAN denganNorthern Teritory Australia, khususnya di area pengembangan pelabuhan dan kawasan industri khusus.
Mengenai kerja sama pendidikan dan people-to-people contacts and exchanges, Direktur MWAK mengakui inisiatif New Colombo Plan Australia sejak tahun 2014 yang telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi favorit bagi pelajar/mahasiswa Australia untuk belajar ataupun melaksanakan berbagai program magang. Pada tahun 2015, sejumlah 4590 pelajar/mahasiswa Australia memilih ASEAN sebagai tujuan belajar dan magang. Melalui program New Colombo Plan ini, ASEAN berharap bahwa akan lebih banyak lagi pelajar/mahasiswa dari Australia di ASEAN ataupun sebaliknya yang belajar di Australia melalui dukungan beasiswa. Implementasi dari prakarsa pendidikan dan program New Colombo Plan merupakan bagian dari penguatan people-to-people contacts and exchangesyang bermanfaat dalam upaya meningkatkan rasa saling percaya dan saling memahami.
Pada pertemuan ASEAN-Australia Forum kali ini, Indonesia juga telah ikut menekankan arti penting dari Australia sebagai salah satustrategic partner ASEAN. Selain harus terus berupaya untuk menguatkan dan meningkatkan kerja sama politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang bermanfaat, sebagai mitra wicara strategis ASEAN, Australia perlu juga mulai mempertimbangkan bagaimana merefleksikan hubungan dan kerjasama dengan ASEAN yang baik serta efektif pada berbagai forum di luar mekanisme ASEAN ataubeyond ASEAN yang bersifat global dan multilateral.
Sebagai tindak lanjut dari kemitraan strategis ASEAN-Australia tahun 2014, ASEAN dan Australia sepakat untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi setiap dua tahun sekali, dimulai di tahun 2016 ini. Australia merupakan Mitra Wicara ASEAN yang pertama bagi ASEAN yang memulai kerja sama sejak tahun 1974. ASEAN dan Australia telah memperingati 40 tahun kerja sama kemitraan pada tahun 2014 yang lalu. Saat ini, Myanmar merupakan country coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Australia untuk periode 2015-2018.(mk)